Materi
Matematika Kelas 11
Induksi Matematika
1.1 Pengantar Induksi Matematika
Masalah
Tanpa menggunakan alat bantu hitung, rancang formula yang memenuhi
pola penjumlahan bilangan mulai 1 hingga 20. Kemudian, uji kebenaran formula
yang ditemukan sedemikian sehingga berlaku untuk penjumlahan bilangan mulai
dari 1 hingga n, dengan n bilangan asli.
Alternatif Penyelesaian
a. Pola yang terdapat
pada, yaitu:
·
Selisih dua bilangan yang berurutan selalu sama yaitu 1.
·
Hasil (1 + 20) = (2 +19) = (3 + 18) = (4 + 17) = . . . = (10 +11)
= 21.
Artinya terdapat
sebanyak 10 pasang bilangan yang jumlahnya sama dengan 21.
Jadi hasil 1 + 2 + 3 + . . . + 18 + 19 + 20 = (20/2) .21 = 210.
b. Untuk mengetahui pola yang terdapat pada 1 + 2 + 3 + . . .
+ n, untuk n bilangan asli, perlu dipilih
sebarang n > 20 . Misalnya kita pilih n =
200. Sekarang, kita akan menyelidiki apakah pola yang terdapat pada
1 + 2 + 3 + . . . + 18 + 19 + 20 berlaku pada 1 + 2 + 3 + . . . +
198 + 199 + 200?
·
Selisih dua bilangan yang berurutan selalu sama yaitu 1.
·
Hasil (1 + 200) = (2 +199) = (3 + 198) = (4 + 197) = . . . = (100
+101) = 201.
·
Artinya terdapat sebanyak 100 pasang bilangan yang jumlahnya sama
dengan 201.
Jadi hasil 1 + 2 + 3 + .
. . + 198 + 199 + 200 = (200/2).201 = 20.100
Dengan demikian untuk sebarang n bilangan asli
yang genap, kamu dapat menentukan jumlah bilangan berurutan mulai dari 1
hingga n.
1.2 Prinsip Induksi Matematika
Contoh
Buktikan dengan induksi matematika bahwa jumlah n bilangan
ganjil positif yang pertama sama dengan n2.
Alternatif Penyelesaian
Tentu kamu mengetahui pola bilangan ganjil positif, yaitu: 2n –
1, untuk n bilangan asli. Sedemikian sehingga akan ditunjukkan
bahwa:
1 + 3 + 5 + 7 + . . . + (2n – 1) = n2.
Sebut, P(n) = 1 + 3 + 5 + 7 + . . . + (2n –
1) = n2.
Untuk membuktikan kebenaran formula P(n), kita
harus menyelidiki apakah P(n) memenuhi prinsip induksi
matematika, yaitu langkah awal dan langkah induksi.
a) Langkah awal:
Untuk n = 1, maka P(1) = 1 = 12 = 1.
Jadi P(1) benar.
b) Langkah Induksi:
Karena P(1) benar, maka P(2) juga benar,
hingga dapat diperoleh untuk n = k,
P(k) = 1 + 3 + 5 + 7 + . . . + (2k – 1) = k2 juga benar, untuk setiap k bilangan
asli.
Akan ditunjukkan untuk bahwa untuk n = k +
1, sedemikian sehingga
P(k + 1) = 1 + 3 + 5 + 7 + . . . + (2(k +
1) – 1) = (k + 1)2 adalah
suatu pernyataan yang benar.
Karena P(k) = 1 + 3 + 5 + 7 + . . . + (2k –
1) = k2 adalah pernyataan yang benar, maka
1 + 3 + 5 + 7 + . . . + (2k – 1) = k2
Jika kedua ruas ditambahkan dengan (2k + 1), akibatnya
1 + 3 + 5 + 7 + . . . + (2k – 1) + (2k +
1) = k2 + 2k + 1 = (k + 1)2.
Jadi, dengan P(k) ditemukan P(k +
1).
Dengan demikian terbukti bahwa: 1 + 3 + 5 + 7 + . . . + (2n –
1) = n2 adalah benar, untuk
setiap n bilangan asli.
Karena formula P(n) = 1 + 3 + 5 + 7 + . . . + (2n –
1) = n2, memenuhi kedua prinsip induksi
matematika, maka jumlah n bilangan ganjil positif yang pertama
sama dengan n2 adalah
benar, dengan n bilangan asli.
1.3 Bentuk-Bentuk Penerapan Induksi Matematika
1.3.1 Penerapan Induksi Matematika pada Barisan
Bilangan
Masalah
Misalkan ui menyatakan suku ke i suatu
barisan bilangan asli, dengan i = 1, 2, 3, . . . , n.
Diberikan barisan bilangan asli, 2, 9, 16, 23, 30, 37, 44, 51, . . . .
Rancang suatu formula
untuk menghitung suku ke 1.000 barisan bilangan tersebut. Ujilah kebenaran
formula yang diperoleh dengan menggunakan induksi matematika.
Alternatif Penyelesaian
Terlebih dahulu kita mengkaji barisan bilangan asli yang
diberikan, bahwa untuk n = 1 maka u1 = 2; untuk n = 2 maka u2 = 9; untuk n = 3 maka u3 = 16; demikian seterusnya.
Artinya kita harus merancang suatu formula sedemikian sehingga
formula tersebut dapat menentukan semua suku-suku barisan bilangan tersebut.
Mari kita telaah hubungan antara n dengan sukusuku barisan
bilangan 2, 9, 16, 23, 30, 37, 44, 51, . . .
1.3.2 Penerapan Induksi Matematika pada
Keterbagian
Contoh
Dengan induksi matematika, tunjukkan bahwa 11n –
6 habis dibagi 5, untuk n bilangan asli.
Alternatif Penyelesaian
Kita misalkan P(n) = 11n –
6, dengan n bilangan asli.
Pada contoh ini kita harus menunjukkan bahwa 11n –
6 dapat dituliskan sebagai bilangan kelipatan 5. Akan ditunjukkan bahwa P(n)
memenuhi kedua prinsip induksi matematika.
a) Langkah Awal
Kita dapat memilih n = 3, sedemikian sehingga, 113 – 6 = 1.325 dan 1.325 habis dibagi 5, yaitu
1.325 = 5(265). Dengan demikian P(3) habis dibagi 5.
b) Langakah Induksi
Karena P(3) benar, maka P(4) benar,
sedemikian sehingga disimpulkan P(k) = 11k – 6
benar, untuk k bilangan asli. Selanjutnya akan dibuktikan
bahwa jika P(k) = 11k – 6 habis
dibagi 5, maka P(k + 1) = 11(k + 1) – 6
habis dibagi 5.
Karena 11k – 6 habis dibagi 5, maka dapat
kita misalkan 11k – 6 = 5m, untuk m bilangan
bulat positif. Akibatnya, 11k = 5m + 6.
Bentuk 11k + 1 – 6 = 11k(11) – 6,
= (5m + 6)(11) – 6 (karena 11k = 5m +
6)
= 55m + 60
= 5(11m + 12).
Dengan demikian P(k + 1) = 11(k + 1) – 6
dapat dinyatakan sebagai kelipatan 5, yaitu 5(11m + 12). Jadi benar
bahwa P(k + 1) = 11(k + 1) – 6 habis dibagi 5.
Karena P(n) = 11n – 6 memenuhi
kedua prinsip induksi matematika, maka terbukti P(n) = 11n –
6 habis dibagi 5, untuk n bilangan asli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar