Bilangan Berpangkat Bilangan Bulat
Materi
untuk bilangan berpangkat dan bentuk akar yang pertama adalah mengenai bilangan
berpangkat untuk bilangan bulat. Apakah maksudnya? Dan bagaimana cara
menyelesaikan soalnya?
Pengertian Perpangkatan Bilangan
Perpangkatan
adalah operasi matematika untuk perkalian berulang suatu bilangan sebanyak
pangkatnya. Pangkat suatu bilangan adalah angka yang ditulis lebih kecil dan
terdapat agak ke atas. Berdasarkan semantik penulisan huruf disebut dengan
superscript, contoh: 2², 3², 4³, dan lainnya.
Bilangan
berpangkat dapat diperoleh dari perkalian berulang dengan faktor-faktor yang
sama.
Bilangan Berpangkat Bilangan Bulat
Bilangan
bulat terdiri dari bilangan bulat yang memiliki nilai positif, bilangan bulat
dengan nilai negating, dan nol. Maka dapat disumpulkan bahwa bilangan
berpangkat bilangan bulat adalah bilangan-bilangan yang berpangkat positif,
negatif, dan nol.
1.
Bilangan Berpangkat 0
Untuk
bilangan bulat dengan pangkat 0, hasilnya adalah 1. Jadi, bilangan bulat apapun
itu baik itu nilainya negatif atau positif, jika dipangkatkan dengan 0 maka
hasilnya adalah 1, tapi ini tidak berlaku untuk bilangan bulat 0.
Untuk membuktikan n0 = 1, kita
dapat menggunakan sifat operasi perpangkatan yang nomor (2), yakni pembagian bilangan
berpangkat:
na : nb = na-b atau jika
dibalik
na-b = na : nb.
Jika n ≠ 0 dan a=b, maka:
na-b = na : nb
na-a = na : na ;
karena a-a = 0 dan na : na = 1,
maka
n0 = 1 (terbukti)
2.
Bilangan Berpangkat Bulat Positif
Beberapa
sifat dari bilangan berpangkat bulat positif, diantaranya adalah sebagai
berikut ini:
·
amx
an = am+n
·
am :
an = am-n , untuk m>n dan b ≠ 0
·
(am)n =
amn
·
(ab)m =
am bm
·
(a/b)m =
am/bm , untuk b ≠ 0
3.
Bilangan Berpangkat Bulat Negatif
Untuk
sifat bilangan berpangkat bulat negatif adalah:
Jika a∈R, a ≠ 0, dan n merupakan bilangan bulat
negatif, maka:
a-n = 1/an atau
an = 1/ a-n
Operasi Hitung yang Melibatkan Bilangan Berpangkat
Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum kamu mengerjakan soal operasi
hitung yang melibatkan bilangan berpangkat, antara lain:
1.
Kerjakan operasi dalam kurung
terlebih dahulu
2.
Lanjutkan dengan operasi
perpangkatan
3.
Kerjakan operasi perkalian dan
pembagian
4.
Kerjakan operasi penjumlahan atau
pengurangan.
Oke,
sekarang kita akan masuk ke dalam pembahasan operasi hitung yang ada pada
bilangan berpangkat. Ada 2 hal yang akan dibahas, yaitu perkalian dan
pembagian.
Perkalian Pada Perpangkatan
Pada
operasi hitung perkalian dalam bilangan berpangkat, berlaku sifat seperti di
bawah ini:
am x an = am+n |
Untuk
lebih memahami tentang perkalian pada perpangkatan, perhatikan contoh berikut:
63 x 62 =
(6 x 6 x 6) x (6 x 6)
63 x 62 =
6 x 6 x 6 x 6 x 6
63 x 62 =
65
Sehingga dapat kita simpulkan
menjadi 63 x 62 = 62+3 = 65
Namun,
ada sebuah pengecualian untuk kasus bilangan pokok yang berpangkat negatif. Ada
beberapa poin yang harus kamu ketahui:
Bilangan negatif pangkat genap |
= Hasilnya positif |
Bilangan negatif pangkat ganjil |
= Hasilnya negatif |
Pembagian pada Perpangkatan
Untuk
operasi hitung pembagian pada perpangkatan, maka akan berlaku sifat seperti di
bawah ini:
am : an = am-n |
Agar
dapat memahami pemahaman diatas, berikut ini adalah contoh soalnya:
66 x 63 =
(6 x 6 x 6 x 6 x 6 x 6) x (6 x 6 x 6)
66 x 63 =
6 x 6 x 6 ((6 x 6 x 6) x (6 x 6 x 6))
66 x 63 =
63
Sehingga, bisa kita simpulkan
menjadi 66 x 63 = 66-3 = 63
Bentuk Pangkat Sederhana
Jika terdapat suatu persamaan
pangkat sederhana af(x) = an di mana a ∊ R yang tidak sama dengan 0, maka untuk menyelesaikan
permasalahan terebut harus disamakan ruas kiri dengan ruas kanan. Jika kurang
paham, perhatikan contoh berikut:
Tentukan
himpunan penyelesaian dari persamaan-persamaan di bawah ini !
31 + x = 81
Jawab:
31 + x
= 81
31 + x
= 34
1
+ x = 4
x
= 4 – 1 = 3
Jadi,
HP = {3}.
Bentuk Akar dan Bilangan Berpangkat Pecahan
Sekarang
akan dibahas untuk bentuk akar dan bagaimana jika bilangan bulat namun memiliki
pangkat yang berbentuk pecahan? Apakah soal tersebut bisa diselesaikan? Apakah
sama caranya dengan perpangkatan bilangan bulat dan pangkat bilangan bulat
biasa?
Penarikan Akar Pangkat
Akar
pangkat dua merupakan kebalikan dari pangkat dua. Akar pangkat dua (akar
kuadrat) dilambangkan dengan tanda √ .
92 = 81 berarti √81
= 9
Akar
kuadrat suatu bilangan dapat dicari dengan cara seperti berikut.
√625
= …
·
o
Pisahkan dua angka di sebelah kanan
dengan tanda titik menjadi 6. 25.
·
Carilah akar terbesar dari bilangan
disebelah kiri titik (6) yaitu 2.
·
22= 4, angka 4 ditulis
dibawah angka 6 kemudian dikurangkan, yaitu 6 – 4 = 2.
·
Turunkan angka 25 melengkapi sisa 2
menjadi 2. 25.
·
Hasil penarikan akar tadi (2)
kalikan 2 menjadi 4.
·
Carilah bilangan n yang memenuhi 4n
× n sehingga hasil kalinya 225 atau bilangan terbesar di bawah 225. Pada contoh
nilai n yang sesuai yaitu 5, sehingga 45 × 5 = 225
·
Angka 5 ini diletakkan melengkapi 2
hasil penarikan akar tadi menjadi 25.
·
Oleh karena 225 – 225 = 0 maka 25
merupakan hasil akhir penarikan akar kuadrat. Bila hasil pengurangannya belum
nol maka lakukan penurunan angka berikutnya seperti langkah 4 dan 5. Jadi, √625
= 25.
Bilangan Berpangkat Bilangan Rasional
Pangkat
rasional adalah bentuk pangkat pecahan. Rasio adalah perbandingan. Jadi,
pangkatnya itu berupa pecahan.
Pangkat rasional mempunyai nilai sama dengan bentuk akar.
Sifat-Sifat Operasi Bilangan Berpangkat Bilangan Rasional
Untuk a dan b bilangan real, b≠0 dan m,n adalah bilangan rasional
Bentuk Akar
Pada
dasarnya sifat-sifat yang telah dimiliki oleh bilangan berpangkat juga dimiliki
oleh bilangan bentuk akar, yakni:
Untuk bilangan real a, b dan n, m bilangan rasional
berbentuk n=p/q dan m=s/t dengan p, q, s, t bilangan asli |
dengan
a dan b tidak negatif saat p atau s genap.
Sifat-Sifat Bentuk Akar
Untuk a, b, c, dan d bilangan real,
berlaku:
1. Penjumlahan dan Pengurangan bentuk akar
2.
Perkalian dan pembagian bentuk akar
Operasi Aljabar Bentuk Akar
Operasi
aljabar yang sangat umum adalah penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian. Pembahasannya adalah sebagai berikut:
a. Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Akar
Rumus
operasi penjumlahan bentuk akar:
a√c +
b√c = (a + b) √c
Rumus
operasi pengurangan bentuk akar:
a√c
– b√c = (a – b) √c
b.
Operasi Perkalian
Untuk
masing-masing a dan b adalah bilangan rasional positif, maka rumus yang berlaku
adalah:
√a
x √b = √a x b
c.
Operasi Pembagian
Untuk
masing-masing a, b, p, dan q adalah bilangan rasional positif, maka rumus yang
berlaku adalah:
(p√a)/(q√b)= p/q √(a/b)
Merasionalkan Penyebut Pecahan Bentuk Akar
Cara
merasionalkan penyebut pecahan dengan bentuk akar dapat dikategorikan menjadi
beberapa kategori. Di antaranya adalah:
a. Bentuk pecahan a/√b
Pada pecahan a/√b ada bilangan rasional a dan bentuk akar √b cara merasionalkannya adalah dengan membuat perkalian antara √b/√b dengan pecahannya.
b. Bentuk pecahan atau c/a-√b atau c/a+√b
Cara
merasionalkan bentuk akar selanjutnya berhubungan dengan pasangan hasil kali (a
– √b) dan (a + √b), dimana bilangan rasional berupa a dan b serta bentuk
akarnya berupa √b. Kedua pasangan hasil kali ini dapat diselesaikan dengan
sifat distributif seperti (a + √b)( a – √b) = a² – a√b + a√b – b = a² – b.
Bilangan (a + √b) yang dikalikan dengan (a – √b) menghasilkan bilangan rasional. Dalam hal ini (a – √b) merupakan sekawan dari (a + √b) dan sebaliknya atau (a – √b) dan (a + √b) merupakan contoh sekawan bentuk akar. Contohnya 3 – √2 sekawan dengan 3 + √2 dan 5 + √3 sekawan dengan 5 – √3.
Itulah
tadi pembahasan untuk matematika SMP tentang bilangan berpangkat dan bentuk
akar untuk kelas 9. Semoga bermanfaa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar